Apa itu IPO?

Picture of Kwan, Denny Setiawan
Kwan, Denny Setiawan

Investment Advisor

Initial Public Offering atau yang disingkat IPO adalah proses pendanaan usaha dengan cara menjual sebagian saham perusahaan kepada masyarakat.

Proses IPO dilakukan melalui mekanisme pasar modal, di mana perusahaan tidak perlu menyediakan aset sebagai jaminan untuk pendanaan melalui pasar modal.

Pada praktiknya, sebagian Perusahaan Terbuka memilih mencatatkan sahamnya pada bursa efek karena banyak memiliki pengaruh positif terhadap investor dan perusahaan, antara lain :

  • Likuiditas efek
  • Memberikan gambaran bahwa perusahaan terkelola dengan baik. (good corporate governance)
  • Membentuk image perusahaan yang bonafid. (meningkatkan kredibilitas perusahaan)

Tujuan IPO

Pada prakteknya, dibutuhkan komitmen yang kuat dari owner dan tim manajemen untuk menjadi perusahaan terbuka. Oleh karena itu owner perlu menentukan tujuan dari IPO serta mempertimbangkan keuntungan dan kerugian menjadi perusahaan terbuka.

Berikut merupakan tujuan-tujuan IPO secara umum:

  1. Fundraising : Pendanaan untuk ekspansi bisnis.
  2. Perbaikan struktur modal : Melunasi utang perusahaan
  3. Perencanaan Warisan : Membagi aset perusahaan keluarga secara adil kepada anggota keluarga. (Estate Planning)
  4. Strategic IPO : Keperluan merger atau akuisisi dengan perusahaan lain. (Corporate Action)

Untung rugi menjadi perusahaan publik

Keuntungan menjadi perusahaan publik

Memutuskan untuk menjadi perusahaan publik dapat dipertimbangkan karena mempunyai banyak benefit sebagai berikut :

  • Mendapatkan pendanaan yang signifikan untuk pertumbuhan bisnis, meningkatkan penjualan, merekrut profesional yang kompeten, dan mengembangkan diversifikasi produk.
  • Setelah IPO, perusahaan mempunyai fasilitas akses pendanaan melalui pasar modal. Di mana perusahaan bisa mendapatkan modal kerja dengan biaya yang lebih murah dibandingkan bank.
  • Manajemen perusahaan akan dibentuk menjadi lebih profesional dan transparan, yang berdampak positif pada kelangsungan bisnis jangka panjang.
  • Insentif pajak untuk perusahaan publik di Indonesia.
  • Meningkatkan likuiditas saham bagi investor karena investor bisa melakukan jual beli secara bebas di Bursa Efek.
  • Saham perusahaan terbuka bisa digunakan sebagai pembayaran untuk membeli perusahaan lain, karena saham perusahaan terbuka lebih likuid dibandingkan saham perusahaan privat.
  • Fleksibilitas perusahaan dalam membuat program saham bonus sebagai insentif, untuk memotivasi dan kompensasi kinerja karyawan.
Risiko menjadi perusahaan publik

Tentunya ada kewajiban dan risiko ketika menjadi perusahaan publik yang mesti dipertimbangkan:

  • Perusahaan harus tertib melaporkan Laporan Keuangan setiap kuartal (tiap 3 bulan).
  • Perusahaan harus transparan melaporkan kegiatan bisnis yang signifikan, terutama yang berkaitan dengan transaksi bisnis dengan pihak terafiliasi.
  • Setiap tahun, perusahaan wajib mengadakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
  • Berkurangnya persentase kepemilikan saham founder atau pemegang saham lama pre-IPO. (dilusi saham)
  • Ada biaya yang harus dikeluarkan saat proses IPO dan biaya saat perusahaan sudah tercatat di Bursa Efek.
  • Fokus manajemen dari kegiatan bisnis utama akan sedikit terganggu saat proses IPO. Oleh karena itu perlu dibentuk tim IPO internal dari perusahaan.

Kesimpulan

IPO adalah langkah besar bagi sebuah perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang.

Namun, proses IPO juga memiliki tantangan yang harus dihadapi, seperti pengawasan yang lebih ketat dan biaya profesi yang dikeluarkan pada saat proses IPO. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempersiapkan diri secara matang sebelum memutuskan untuk melantai di bursa efek.

Jika Anda membutuhkan bantuan dalam mempersiapkan IPO untuk perusahaan Anda, jangan ragu untuk diskusikan dengan kami. Kami siap membantu Anda menuju IPO yang sukses!

Butuh konsultasi untuk IPO?