Obligasi pemerintah merupakan surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah untuk mendanai proyek pembangunan dan memenuhi kebutuhan fiskal negara. Obligasi pemerintah dianggap sebagai produk investasi dengan risiko yang rendah. Hal ini dikarenakan kewajiban pembayaran obligasi dijamin oleh pemerintah dan dianggap memiliki risiko gagal bayar yang sangat kecil.
Pastikan sebelum anda memahami seri-seri obligasi, anda sudah mengetahui cara kerja obligasi. Pelajari tentang cara kerja obligasi »
Seri obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia
Berikut ini merupakan seri-seri obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Indonesia. Tiap seri obligasi mempunyai fitur masing-masing. Perbedaan fitur tersebut mencakup perbedaan jenis kupon, waktu jatuh tempo, jenis mata uang, dan periode pembayaran kupon.
1. Seri FR (Fixed Rate)
Obligasi pemerintah dengan suku bunga tetap, yang artinya bunga kupon yang dibayarkan oleh pemerintah kepada pemegang obligasi tetap selama jangka waktu tertentu. Obligasi seri FR ini memberikan kepastian pendapatan bagi investor karena tingkat kupon yang ditetapkan tidak berubah sepanjang masa jatuh tempo obligasi. Masa jatuh tempo seri obligasi FR bervariasi dari 5 tahun sampai dengan 30 tahun. Hingga saat artikel ini ditulis, obligasi FR mempunyai tingkat kupon rata-rata sebesar 5 – 8%/tahun. Jenis mata uang pada seri obligasi ini adalah Rupiah (Rp).
2. Seri VR (Variable Rate)
Obligasi Variable Rate (VR) adalah jenis obligasi di mana tingkat bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi dapat berfluktuasi seiring perubahan BI rate. Obligasi VR memberikan fleksibilitas kepada penerbit obligasi untuk menyesuaikan tingkat bunga yang dibayarkan kepada investor sesuai dengan perubahan kondisi pasar. Di Indonesia, obligasi Variable Rate juga dikenal dengan sebutan obligasi floating rate.
3. Seri ORI (Obligasi Ritel Indonesia)
ORI adalah seri obligasi yang khusus ditujukan untuk investor ritel di Indonesia. Seri ini bertujuan untuk memperluas partisipasi masyarakat dalam instrumen investasi pemerintah. ORI memiliki fitur khusus, seperti minimal investasi yang terjangkau (min. Rp 1 juta-Rp 3 juta).
Pada umumnya ORI memiliki jangka waktu yang lebih pendek, antara 3 hingga 5 tahun. Mempunyai jenis kupon dengan bunga tetap serta dapat diperjualbelikan di pasar sekunder. Maksimal pembelian obligasi jenis ini adalah Rp 2 Miliar. Pembatasan nilai investasi ini diterapkan supaya obligasi yang ditawarkan dapat diserap secara merata oleh masyarakat.
4. Seri SBR (Saving Bond Ritel)
SBR adalah obligasi yang mempunyai target investor yang sama dengan ORI yaitu investor ritel. Perbedaan utama dari SBR dan ORI adalah jenis kuponnya. SBR mempunyai jenis kupon mengambang (floating rate), sedangkan ORI mempunyai jenis kupon tetap (fixed rate).
Jenis kupon floating pada SBR mengacu pada tingkat suku bunga BI (BI rate). Misalnya, jika BI rate naik 0,5%, maka tingkat kupon juga akan meningkat 0,5%. Sebaliknya jika BI rate turun 0,5%, maka tingkat kupon akan menurun 0,5%.
Sampai sejauh mana kenaikan dan penurunan tingkat kupon? Pada awal penerbitan obligasi, biasanya ditetapkan ketentuan ambang batas (cap rate) dan ambang bawah (floor rate). Pada obligasi seri SBR ini hanya ditetapkan floor rate.
Sebagai contoh, obligasi SBR011 yang terbit pada tahun 2022 mempunyai floor rate sebesar 5,5%. Angka 5,5% ini adalah perpaduan dari BI rate pada waktu itu 3,5% ditambah dengan spread 2% (200 bps). Besaran spread ini ditentukan di awal oleh pemerintah dan tidak berubah sampai masa obligasi jatuh tempo. Misalkan BI rate naik dari 3,5% menjadi 4%, maka tingkat kupon SBR011 akan menjadi 6% (mengalami peningkatan 0,5% dari kenaikan BI rate). Tapi sebaliknya jika BI rate turun menjadi 3%, tingkat kupon SBR011 akan tetap di angka 5,5% karena batas bawahnya adalah 5,5%.
5. Seri INDON (Indonesia Global Bond)
Obligasi seri INDON adalah obligasi yang diterbitkan pemerintah Indonesia dalam mata uang USD dengan jenis kupon tetap. Struktur obligasi ini mirip dengan FR, perbedaan utamanya adalah denominasi mata uang dan perbedaan di tingkat kupon. Obligasi seri INDON dapat diperjualbelikan di pasar sekunder.
Produk Surat Utang Negara Syariah
Selain produk obligasi untuk umum di atas, pemerintah juga menerbitkan produk obligasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan syariah, mengingat mayoritas pemeluk agama di Indonesia adalah Islam. Obligasi yang ditujukan untuk yang beragama Islam disebut dengan sukuk. Berikut ini beberapa jenis seri sukuk yang diterbitkan di Indonesia.
1. Seri ST (Sukuk Tabungan)
Sukuk seri ST mempunyai tenor jatuh tempo 2 tahun dan memiliki jenis kupon floating yang mengacu pada BI rate. Sukuk seri ST ini tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder, sehingga investor harus memegang sukuk tersebut hingga jatuh tempo. Namun sukuk seri ST mempunyai fasilitas early redemption, di mana pemegang sukuk dapat mencairkan 50% nilai pokoknya setelah investasi selama 1 tahun.
2. Seri SR (Sukuk Ritel)
Sukuk seri SR adalah sukuk dengan jenis kupon tetap yang dibayarkan tiap bulan dan mempunyai tenor 3 tahun. Berkebalikan dengan seri ST, sukuk seri SR ini dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Jadi jika sewaktu-waktu investor membutuhkan dana darurat, pemegang sukuk SR dapat menjualnya di pasar sekunder.
3. Seri PBS (Project Based Sukuk)
Project Based Sukuk adalah instrumen keuangan syariah yang diterbitkan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan khusus. Sukuk ini diterbitkan berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang melarang riba (bunga) dan melarang spekulasi. Tujuan utama dari Project Based Sukuk adalah untuk mendapatkan dana yang diperlukan untuk melaksanakan proyek-proyek pembangunan yang penting bagi pertumbuhan dan kemajuan negara.
4. Seri INDOIS
Obligasi seri INDOIS merupakan obligasi yang diterbitkan oleh SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dengan denominasi US Dollar. Mempunyai jenis kupon fixed yang dibayarkan tiap 6 bulan. Obligasi ini menerapkan prinsip-prinsip keuangan syariah yang berarti tidak terkandung riba dan spekulasi pada pengelolaan dan penggunaan dana obligasi.
Kesimpulan
Ada banyak pilihan obligasi pemerintah Indonesia yang bisa dipilih oleh investor. Pilihlah produk obligasi yang sesuai dengan kebutuhan dan jangka waktu investasi anda. Dalam memilih obligasi tentunya ada beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan. Strategi investasi obligasi yang tepat akan membuat hasil investasi anda optimal.